5. bau nyale
Sebuah acara yang digelar setiap tahun di
Nusa Tenggara Barat tepatnya di Lombok Tengah akan segera dilaksanakan.
Acara ini dilaksanakan menurut penanggalan sasak yakni pada hari ke 20
bulan ke sepuluh. Pesta adat tersebut bernama Tradisi Bau Nyale yang
berarti menangkap Nyale atau Cacing laut.
Tradisi ini dilakukan turun temurun
dengan didasari oleh sebuah legenda yang ada di masyarakat Nusa Tenggara
Barat. Dahulu di Lombok Tengah berdiri kerajaan Tonjang Beru, yang
mempunyai seorang puteri yang sangat cantik yang bernama puteri Sarah
Wulan atau lebih dikenal dengan nama Puteri Mandalika. Selain
kecantikannya Puteri Mandalika juga seorang yang lembah lembut dan baik
hati sehingga sangat dicintai oleh rakyatnya. Dan tentu saja banyak
pangeran yang jatuh hati kepadanya dan berniat untuk mempersuntingnya.
Akhirnya
para pangeran yang ingin mempersunting tersebut saling beradu kekuatan
dan bahkan mengancam akan menghancurkan kerajaan Tonjang Beru jika
pinangannya di tolak. Dalam kondisi demikian sang putri mengundang semua
pangeran tersebut untuk datang ke pantai Kuta
dan masing masing pangeran harus didampingi oleh seluruh rakyat mereka.
Undangan sang putri di penuhi para pangeran yang ingin
mempersuntingnya, tak ayal lagi pantai Kuta penuh dengan kerumunan
orang.
Setelah semua berkumpul sang puteri
kemudian berdiri diatas sebuah batu karang dan berkata kepada seluruh
yang hadir di tempat itu bahwa dirinya akan menjadi nyale yang dapat
dinikmati oleh semua orang. Selanjutnya sang puteri menceburkan diri
kedalam laut yang disertai gemuruhnya ombak dan suara petir. Setelah
beberapa saat sang puteri menceburkan diri kedalam laut bermunculah
cacing berwarna-warni di permukaan laut dengan jumlah yang sangat
banyak. Dan hal itu dianggap sebagai jelmaan sang puteri.
Dari
sinilah tercipta tradisi bau nyale, dan masyarakat di setiap perayaan
tradisi tersebut beramai ramai menangkap cacing laut tersebut dan
menikmatinya secara bersama-sama. Disisi lain cacing laut tersebut
memiliki kandungan protein dan gizi yang sangat tinggi. Selain itu
tradisi ini dilaksanakan sebagai ucapan syukur atas rahmat dan keajaiban
alam yang diberikan oleh Tuhan.
Pada tahun 2014 ini acara tersebut
berlangsung pada tanggal 19-20 Februari 2014 bertempat di Pantai
Serenting, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Selain
acara pokok yakni menangkap nyale, beberapa kompetisi tradisional juga
sering dilakukan seperti perisaian, bekayag, cilokaq, begambus, berbalas
pantun, dan lomba dayung. Selain itu juga digelar beberapa pertunjukan
diantaranya berupa teater legenda putri Mandalika.